Minggu, 20 Februari 2022

The Unsightly

 The rain pours as I sip my hot coffee

The bitterness that keeps me awake
And sane at the same time
The drop that hits the roof
Splash around makes the light sound
Oh how I just want to sit around

As I hold my smartphone
Watch some videos on it
And enjoy my cigarettes
Eventually I see you there
How unsightly...
Though my eyes can't avert 

I keep remember
When the barricade is the only line
That stops me from jumping
Through the passing train
I keep remember Of you
Your smile, your laugh
That hold my feet firm

My mind always wanders
On this cloudy and gloomy day
My fantasy of us holding hand
And laughing our lungs off
Though I realized
That it is just a mere fantasy
Of this unsightly me

The cigarettes that I smoke
Slowly turns into ash
Just like my sanity that barely stand
On the brink of crumbling down
I wonder if I already went crazy
Because I always wish to see you smile brightly

I keep remember
The feeling of wanting to jump off
To a river when I pass a bridge
And sweep like there's no future holds
I keep remember Of you
Your cry and sadness
I don't want to be the one to bring them to you

How unsightly of me
Selfishly cling you your image
When my mind is crumbling to piece
I have gone mad, I really am
Because in the end I realized
That you're not real
And my image of us happily spend a day
Was only my delusional thought

I keep remember
The feeling of wanting
Jump on the passing train
Or on the river that I pass on
Yet I don't
Because I desperately cling on you
The fantasy of mine alone
That drives me crazy
Yet the only one keeping me sane
Keeping me live my life
On desperation

Afterglow

 

Standing here watching the sun set

The afterglow colors me red

And as the wind blows

I wonder when was the last time I enjoy this moment

 

Though we step on a different way

Our hearts stay here together

As the memories last

Before our future that we chase

 

At times I feel the void in my chest

As I run on pebbles in my way

Knowing you are not here beside me

But remembering our promise on that afterglow

Gave me strength to keep going

 

Oh friend I wonder if we ever stand side by side ever again

After we step chasing the divers dream that we aim

But I'm sure you all give your all

And probably have the same void that I have

So at least let me do the same

So that one day when we ever meet again

We will shine brighter

Than the afterglow we seen back then

Bintang di Sisi Bulan

 

Sudah senja ketika ku terjaga

Rerumputan yang memerah

Hangatnya jingga menerpa

Tidak... itu kalian yang menggenggam

Dan senyum yang tak akan terlupa

 

Selama ini hanya bulan yang mendengar

Kini aku sadar bahwa selalu ada bintang di sisinya

Mungkin karena aku terjaga

Aku malah jadi buta karenanya

Kalian selalu di sana

Meski ku abaikan

Meski ku lupakan

 

Aku tidak paham

Aku bahagia

Namun air mata ini jatuh

Membasahi wajah dan bibirku

Setelah sekian lama mencari

Ku temukan tempat tuk kembali

 

Meski tak selalu cerah hari kita

Bahkan jika badai yang datang

Aku yakin bisa bangkit berdiri

Karena kalian disini

Menggenggamku

Dan meyakinkanku

Bahwa aku tidak sendiri

Selepas Hujan

 

Di depan pintu ku terduduk

Melihati tetesan-tetesan dari genting

Terlihat langkah-lagkah yang berwarna

Satu langkah... dua langkah...

Ku coba menghitung namun tak sampai

Bukan... bukan aku kehilangan arah

Namun warna-warna memenuhi pandang

Seperti sebuah taman bunga

Semua nampak berwarna

Merah, biru, kuning, toska

Hanya aku saja

Yang tak berwarna

Kelabu bagai langit lepas hujan

Tidaknya bermuram durja

Hanya terasa ruang di dada

Yang dingin menyebar ke seluruh badan

Mungkin ini semua karena hujan

Aku jadi teringat suatu hal

Seperti saat langit menjadi gelap

Aku mengecup lembut bibir dinginnya

Perlahan dan perlahan

Hingga hujan pun terasa hangat

Saat tubuhku melayang...

Bebas di langit-langit kamar

The Unforgiving

 

In the blank of the day

I wrapped inside a white box

Of my own world

That my mind created unconsciously

Though I don’t understand

Why such pure white room exist

Inside this dirty and filthy me

 

So I just sit there staring at nothingness

While being idle as I hear nothing but my heartbeat

This anxiety grow bigger than ever

Making my heart race yet I’ve never been this relaxed

Such contradicting

I can’t even understand this state of me any longer

 

The white that is pure looking scary

As its’ purity has always been why I’ve been I

Throwing and splashing myself with dirt

Making me dirty yet less scared

I am not pure and clean to begin with

I never was

 

In the end I can do nothing and being helpless

Staring at this pure white has becoming a torture

A hell for some dirty bumpkin kid like me

And yet as if I see the white has smiled toward me

It gave me shiver and in no time I ried to run

Yet as if someone chasing bringing nothing but warmth

But still I am scared

Of the pure white in this box like room

Of the forgiveness I don’t deserve

Selasa, 11 Juni 2013

Dibalik Kegelapan Berselimut Cahaya

Di bawah lindungan bintang aku melangkah
Menyusuri trotoar yang penuh sesak
Entah kemana langkahku membawa
Aku hanya menikmatinya
Bersama taburan bintang yang gemerlap
Namun perlahan lenyap dari pandangan

Hai manusia sadarkah kalian
kau mencoba cipta apa yg sudah ada
Cahaya palsu yang silaukan mata
Pernahkah kalian mencoba
Pejamkan mata sebentar saja
Rasakan hadir-Nya dalam gelap malam
Dia akan datang bersama bintang

Tapi mungkin ini yang terbaik
Meski jutaan bintang harus menangis
Tersapu oleh cahaya yang dingin
Yang kalian ciptakan dengan tangan kotor kalian ini
Aku hanya bisa merasa pedih
Dalam cahaya yang palsu di muka bumi

Nah manusia di bumi yang sekarat
Bisakah aku rasakan lagi gemerlap bintang di sisi bulan
Untuk sekali ini saja
Tepat sebelum aku hilang
Dibalik cahaya palsu kalian
Dibalik cahaya dingin dunia
Dibalik kegelapan yang berselimut cahaya
Aku akan hilang bersama semua bintang
Perlahan dan perlahan
Hingga kalian sadar mata kalian lah yang telah tenggelam
Dalam kegelapan yang kalian cipta

Debu Es

Dalam lautan api aku membeku
Merasa ada yang hilang dariku
Entah apa itu, aku tak pernah tahu
Yang aku tahu, aku sekarat menjadi debu
Debu es dalam api yang memburu

Di sini tak ada yang tersisa
Hanya kenangan yang tak akan hilang
Dari semua manisnya hari yang telah lewat
Bolehkah air mataku jatuh dalam duka?
Memecah kenangan indah yang telah ku cipta
Hancur menjadi debu es di udara

Kini api kepedihan membakar jiwaku
Namun hatiku tak akan meleleh dan terus membeku
Tak satu pun rasa dapat menyentuhku
Aku hanya terpecah menjadi debu

Seorang yang tak pernah di sana...
Pernahkah kau mencoba menyentuh aku yang terluka?
Aku selalu menanti dalam duka
Padamu yang tak pernah ada
Ya... Padamu yg hanya sebuah khayalan belaka

Dan hati ini pun membeku ketika kau hilang
Dari pikiran dan rasaku untuk selamanya
Semakin dingin jiwaku terasa
Semakin gelap mata yang selalu kau tatap
Dalam ketiadaan yang kau coba cipta
Dengan segala harap untuk menjadi ada

Biarkan ku tulis sebuah surat
Untukmu yg tak pernah di sana
Biarkan aku sekali lagi merasakan engkau ada
Dalam serpihan hati yang membeku
Biarkan aku kembali mencintai sebuah bayang
Meski itu hanya memberiku luka
Dan merubah hatiku menjadi es dalam gelap
Yang kemudian terpecah menjadi debu es yang beterbangan di udara